Berupaya Memahami Pentingnya Diversifikasi Madrasah

- 08.48

Berupaya Memahami Pentingnya Diversifikasi Madrasah

 

Sahabat Abdima, Membaca satu dari sekian banyaknya pesan Dirjen Pendis Pada Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pendidikan Madrasah pada beberapa waktu yng lalu yaitu perihal Diversifikasi Madrasah, ada ketertarikan kami terhadap dua kata ini menjadikan berusaha mendatangkan keinginan bagi kami bagi atau bisa juga dikatakan untuk tahu lebih jauh mengenai apa itu Diverifikasi Madrasah salah satunya penting serta tidaknya dua kata ini.
Dari penelusuran kami lakukan maka bertemulah yang dengannya tulisan atau artikel yng ditulis langsung oleh Bapak Nur Kholis Setiawan, Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Pendidikan Islam Kemenag RI yng dimuat pada situs resmi Dirjen Pendis. Bapak Nur Kholis Setiawan memandang Diversifikasi Madrasah bukanlah sebuah istilah yng mengada-ada ataupun latah belaka. Istilah ini muncul dari kondisi riil serta pula analisis SWOT (Strenght, Weekness, Opportunity and Treath) terhadap madrasah di Indonesia.
Diversifikasi Madrasah
Andai melihat pada data statistik, kita mempunyai total 72.726 lembaga madrasah. Dari jumlah total yang telah di sebutkan, cuma 9 % yng dikelola oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, sedangkan 91 % dikelola oleh masyarakat (yayasan). Menjadikan dari sisi faktual historis sosialogis, madrasah merupakan community based-institusion, institusi berbasis masyarakat.
Fakta mayoritas 91 % madrasah yng dikelola masyarakat, yng masyarakat ini senantiasa berkembang serta dinamis, maka tentu kebijakan-kebijakan yng dimiliki ataupun yag dikeluarkan ditpenma menjdai payung pengelola serta pembinaan madrasah, mesti pula berbasis dari analisis dimanika yng terlaksana di tengah-tengah masyakarat.
Kenapa diversifikasi penting? Lantaran kita ingin mendorong tumbuh serta kembangnya kontastasi (pertarungan) madrasah dalam hal yng positif serta yng sehat. Kontastasi merupakan kompetisi yng sehat, lantaran hidup itu sejatinya merupakan kontastasi. Disaat kita mengedepankan diversifikasi yang dengannya melihat madrasah yng tidak sedikit, yng beragam serta yng mempunyai beragam potensi, lalu kita dorong keanekagaraman yang telah di sebutkan melalui skema-skema program semisal bantuan, maka kita berharap ada icon-icon tertentu yng muncul dari madrasah.
Ada madrasah yng potensi ekonominya kuat, yang dengannya koperasi, BMT, agribisnis ataupun yng lain-lainnya. Ada pula madrasah yng mempunyai keunggulan system hapalan. Ada madrasah yng Amat istiqomah bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi khasanah turas. Ada madrasah yng menghapal Nadham Alfiyah Ibnu Malik. ataupun mungkin ada pesantren yng masih mempergunakan system sorogan kitab, di mana kitab dipelajari secara detail, tentu ini mampu menjadi basis produk kader ulama ke depan. Madrasah-madrasah yng semacam ini mampu menjadi model bagi madrasah lain. Kalau madrasah masih teguh serta mempertahankan pola semisal ini, lantaran ada basic knowledge yng orang-orang pertahankan, itu menjadi tidak jelek alias bagus serta menjadi bagian dari diversifikasi madrasah.
Saya Suka membaca hasil riset bahwasanya anak-anak yng biasa dilatih menghapal, sebenarnya hapalan yang telah di sebutkan berdampak pada sisi otak kiri, yaitu kreativitas. Wisudawan-wisudawan paling baik di UIN Malang yng jurusannya Biologi, Matematika serta Fisika, malah sebenarnya hapal al-Qur’an. Ini menjadi satu bukti bahwasanya disaat memorizing dilatih, maka kecerdasan lain-lainnya akan mengikuti. Andai dikaitkan yang dengannya pemahaman, pemahaman adalah the second step dari transfer knowledge sesudah menghapal. Disaat saya membaca literatur non-Arab yng berjudul Wahrheit und Methode yng ditulis oleh Hans-Goerg Gadamer bahwasanya pengatahuan seseorang Amat dipengaruhi pengetahuan sebelumnya. Kalau seseorng telah membaca novel karya Ahmad Tohari sebelumnya semisal Lintang Kemuskus, Ronggeng Dukuh Paruh, lalu dia baca lagi novel terbarunya, maka ia akan yang dengannya gampang mengetahui alurnya ataupun plot ceritanya, lantaran ada timbunan pengetahuan sebelumnya.
Pada tahun ini, Ditpenma memberikan apresiasi pendidikan Islam yang dengannya tema Menyemai Diversifikasi Madrasah Par Excellence. Ada beberapa kategori madrasah yng diapresiasi. Kategori-kategori yang telah di sebutkan dibuat didasari keunggulan-keunggulan yng ada di madrasah, yaitu Madrasah Riset, Madrasah Kewirausahaan, Madrasah Vokasional, Madrasah Kegamaan serta Perpustakaan Madrasah Inspiratif.
Ditpenma terus mendorong agar madrasah-masdarah mendapatkan penghargaan dari Menteri Agama. Kalau di setiap titik model-model pengembangan ini mampu di lakukan secara berkesinambungan, maka madrasah akan jauh lebih baik dari sekolah biasa. Walaupun pada awal mulanya madrasah agak dipandang sebelah mata, akan tetapi pola diversifikasi akan menjadi pintu masuk bagi pengembangan madrasah. Sumber : Dirjen Pendis
Demikian info mengenai Berupaya Memahami Pentingnya Diversifikasi Madrasah, mudah-mudahan bisa tidak banyak membantu dalam memahami apa sebetulnya Diverifikasi Madrasah itu serta mudah-mudahan ada manfaatnya._Abdi Madrasah

Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.abdimadrasah.com/2015/06/mencoba-memahami-pentingnya-diversifikasi-madrasah.html

Seputar Berupaya Memahami Pentingnya Diversifikasi Madrasah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Berupaya Memahami Pentingnya Diversifikasi Madrasah