Ihwal Kurikulum Nasional serta Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016

- 09.39

Ihwal Kurikulum Nasional serta Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016

 


Sahabat Alfata,

Kurikulum Nasional adalah sebuah wacana yng pernah sempet bergulir pada era Kurikulum 2013 mengalami proses revisi serta perubahan. Hal ini dikarenakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertama kalinya penerapan Kurikulum 2013 ini tidak sedikit hal serta Faktor yng mampu dikatakan menjadi permasalahan menjadikan Kurikulum ini tak serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia. Cuma Beberapa sekolah yng ditunjuk langsung serta menjadi percobaan penerapan kurikulum ini.
Didasari berita yng kami peroleh, proses revisi Kurikulum 2013 (K-13) sebetulnya sudah di lakukan sejak bulan Januari 2015 sampai-sampai akhir bulan Oktober 2015. Revisi kurikulum 2013 (K-13) serta konsekuensi perubahannya di lakukan didasari banyak sekali masukan dari publik, para ahli serta para pegiat dan pemerhati pendidikan menjadikan ada perbaikan pada Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD) baik format ataupun isinya.
Pendapat dari Kepala Bidang Perbukuan Pusat Kurikulum serta Perbukuan Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Puskurbuk Kemendikbud), Supriyatno mengatakan bahwasanya secara konten tak ada yng salah dalam buku Kurikulum 2013. Kesalahan terdapat pada urutan, lebih-lebih buku tematik yng adalah integrasi dari banyak sekali mata pelajaran. “Jadi yang berubah adalah urutannya, sehingga otomatis akan berubah semuanya. Misalnya untuk pelajaran di kelas 8 sebelumnya teori pitagoras diajarkan pada semester 1, di buku edisi revisi ini diajarkan di semester 2, urutan penyajian disesuaikan dengan kompetensi dasarnya,” katanya.
Ia menjelaskan, buku pelajaran K-13 disesuaikan yang dengannya kompetensi dasar yng dituntut menjadikan Perlu direvisi. Dari perubahan itu, buku yng telah beredar di masyarakat secara konten masih tetap bisa dipakai, menjadikan yng berganti dari buku K-13 itu merupakan penyajiannya saja.
Lantas, secara fisik buku K-13 yng lama itu tak mencantumkan berita perihal penulis, penelaah serta editornya. Pada edisi revisi ini berita mengenai penulis, penelaah serta editor telah dicantumkan secara detil. Hal itu memungkinkan masyarakat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa mengetahui serta berkomunikasi yang dengannya unsur-unsur penerbitan buku, dan mampu memberikan langsung ke penulis ataupun melalui portal/laman yng sedang disiapkan, menjadikan ada keterlibatan publik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengontrol kualitas buku yang telah di sebutkan.
Supriyatno pula menambahkan, buku pelajaran K-13 ini berbasiskan kurikulum, bukan berbasis keilmuan. “Sebetulnya perubahan itu terjadi pada urutan, bukan karena salah materinya, tetapi pada urutan penyajian di dalam buku, lebih ke arah itu. Kemudian juga adanya kompetensi dasar yang lebih operasional, sehingga menuntut buku pelajaran K-13 perlu diperbaiki,” tuturnya.
Proses penyusunan revisi buku K-13, katanya, dimulai dari penulis, lalu di teliti lagi. Hasil teliti lantas diperbaiki kembali oleh penulis, lantas diatur serta diedit bahasa serta penyajiannya oleh editor, lantas hasil nya diperbaiki di bagian setting, lalu dibuatkan dummy-nya bagi atau bisa juga dikatakan untuk diuji tingkat keterbacaannya oleh guru (teacher review) di sekolah apakah cukup dipahami. Lantas bila ada perbaikan akan di-setting kembali. Tahap final dilanjutkan yang dengannya pembuatan naskah siap cetak (camera ready copy).
“Buku pelajaran untuk kelas 1 sampai kelas 12 berjumlah 300 judul, sedangkan kelas 1, 4, 7 dan 10 berjumlah 100 judul termasuk buku agama, untuk buku pelajaran semester 2 akan disiapkan Januari mendatang,” kata Supriyatno.
“Saat ini kami sedang melakukan setting/layout buku pelajaran kurikulum 2013 (K-13) edisi revisi, diharapkan pada tahun ajaran baru bulan Juli nanti dapat dipakai buku edisi revisi ini, yang akan dipakai bulan Juli itu adalah kelas 1, 4 ,7 dan 10.” kata Supriyatno.
Perbaikan Kurikulum 2013 edisi 2016 ini yang dengannya diawali adanya Diklat Kurikulum yng dilaksanakan menjelang berakhirnya semester genap tahun pelajaran Tahun Ini kemarin; di mana dalam pelaksanaannya peserta pelatihan ini dipilih dari guru-guru Kemendikbud yng dalam pelaksanaan UKG (Uji Kompetensi Guru) mendapatkan hasil yng memuaskan. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk guru-guru madrasah yng berada di bawah naungan Kemenag, hingga era ini belum ada kebijakan yng diterbitkan terkait yang dengannya Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 ini. Jadi bisa dikatakan bahwasanya bagi madrasah yng sudah ditunjuk serta ataupun memilih bagi atau bisa juga dikatakan untuk memakai Kurikulum 2013, masih mengacu serta berpedoman pada kebijakan lama.

Kurikulum Nasional ataukah tetap Kurikulum 2013 ???

Tidak sedikit rekan guru yng penasaran serta mempertanyakan perihal nama kurikulum yng akan dipakai sesudah adanya proses revisi ini, apakah namanya akan diganti yang dengannya Kurikulum Nasional sebagaimana yng sudah pernah sempet bergulir selama ini ataukah tetap memakai nama Kurikulum 2013.
Didasari penggalian serta penelusuran yng sudah kami lakukan, khususnya dari orang-orang yng sudah mengikuti Diklat Kurikulum, kami peroleh berita yng adalah poin penting Perubahan Kurikulum 2013 edisi revisi Tahun Ini ini; diantaranya merupakan :
  1. Nama kurikulum tak berganti menjadi kurikulum nasional, melainkan tetap memakai nama Kurikulum 2013 Edisi revisi yng berlaku secara Nasional.
  2. Penilaian sikap Kompetensi Inti (KI 1 & KI 2) telah ditiadakan di setiap mata pelajaran kecuali mapel agama serta PPKn; akan tetapi demikian Kompetensi Inti tetap dicantumkan dalam penulisan RPP.
  3. Andai ada 2 nilai praktek dalam 1 KD (Kompetensi Dasar), maka yng diambil merupakan nilai yng tertinggi. Penghitungan nilai ketrampilan dalam 1 KD dijumlahkan (praktek, produk, portofolio) serta diambil nilai rata-rata. bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengetahuan, bobot penilaian harian serta penilaian akhir semester itu percis.
  4. Pendekatan scientific 5M bukan lah satu-satunya metode era mengajar serta andaikan dipakai maka susunannya tak Perlu berurutan.
  5. Silabus kurtilas edisi revisi lebih ramping cuma 3 kolom yakni KD, materi pembelajaran serta kegiatan pembelajaran
  6. Perubahan terminologi Ulangan Harian menjadi Penilaian Harian, UAS menjadi Penilaian Akhir Semester bagi atau bisa juga dikatakan untuk semester ganjil serta Penilaian Akhir Tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk semester genap. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) telah tak ada lagi serta langsung ke Penilaian Akhir Semester ataupun Penilaian Akhir Tahun.
  7. Dalam RPP, tak butuh disebutkan nama metode pembelajaran yng dipakai serta materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut yang dengannya rubrik penilaian (andai ada).
  8. Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat serta deskripsi.
  9. Remedial diberikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk yng mendapatkan hasil / nilai tidak lebih, akan tetapi sebelumnya siswa Perlu diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial merupakan nilai yng dicantumkan dalam hasil.
(Diolah dari banyak sekali sumber).
Demikian berita yng mampu kami bagikan Ihwal Kurikulum Nasional serta Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 beserta poin penting terkait perubahan serta perbaikannya.
Mudah-mudahan berguna serta mudah-mudahan Kamu mampu memperoleh pencerahan serta menjadikan gambaran mengenai Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 ini.
Terimakasih serta salam jabat erat.

Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.alfalahtalun.com/2016/07/tentang-kurikulum-nasional-dan.html

Seputar Ihwal Kurikulum Nasional serta Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Ihwal Kurikulum Nasional serta Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016