Kemenag-USAID sinergi persiapkan calon guru profesional
Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menggandeng Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) PRIORITAS
bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan mutu penyiapan calon guru profesional di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (PTKIN).
“Kami akan mereformasi proses penyiapan calon guru di LPTK PTKIN. Ke
depan, lulusan LPTK PTKIN diharapkan lebih siap menjadi guru profesional
bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kualitas pembelajaran di madrasah serta sekolah,” kata
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin di sela
diskusi yang dengannya para Dekan Tarbiyah UIN/IAIN se-Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan
masukan dalam menyusun grand desaign rencana reformasi LPTK PTKIN di
Bogor, Rabu.
Kamaruddin mengakui masih adanya kesenjangan antara teori serta konten
yng diajarkan di kampus yang dengannya praktik di madrasah serta sekolah. Hal ini
berakibat adanya penilaian bahwasanya proses perkuliahan serta pelatihan di
kampus tidak lebih relevan, tidak lebih menarik, dan tidak lebih menantang serta
mendukung peningkatan mutu pembelajaran.
“Ada anggapan yng berlaku di masyarakat, andai kualitas guru menurun,
maka yng disalahkan merupakan LPTK. Hal ini wajar menjadi keluhan lantaran
kampus menjdai penyelenggara LPTK seringkali tak senafas yang dengannya
inovasi di lapangan yng menekankan praktik,” tuturnya.
Pendapat dari guru besar Universitas Alaudin Makassar itu, program
reformasi LPTK Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ini akan
mengambil praktik baik yng telah dikembangkan USAID PRIORITAS. Ada tiga
hal utama yng dikembangkan dalam rangka reformasi LPTK PTKIN yang telah di sebutkan.
Pertama, menyusun grand desaign reformasi LPTK yng akan dimulai pada
Tahun Ini. Kedua, seluruh dosen Fakultas Tarbiyah akan
dilatih memfasilitasi perkuliahan yang dengannya pendekatan yng lebih
menekankan pada praktik.
Ketiga, mengembangkan madrasah lab mitra LPTK PTKIN bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi tempat praktik mengajar yng baik bagi mahasiswa.
Kemenag pula tengah menyiapkan 100 madrasah model yng akan menjadi
mitra LPTK dalam menyiapkan calon guru profesional. Harapannya, bila
mahasiswa praktik mengajar di madrasah yng sudah menerapkan
pembelajaran yng baik, maka dia mempunyai pengalaman mengajar yng baik
menjadikan nantinya pula akan menjadi guru yng baik. Lebih-lebih yang dengannya
tatacara terbimbing dari dosen pembimbing lapangan serta guru pamong bagi
mahasiswa.
Sementara itu, Lynne Hill, Adviser Teaching and Learning USAID
PRIORITAS, memberikan dukungannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk rencana reformasi LPTK PTKIN
Kemenag.
“Kami telah bekerja percis yang dengannya LPTK bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiapkan fasilitator yng
melatih dosen LPTK, melatih serta mendampingi madrasah mitra LPTK bagi atau bisa juga dikatakan untuk
tempat praktik mengajar mahasiswa, serta mengembangkan modul serta buku
sumber perkuliahan.
Dari langkah ini, kami berharap bisa menaikan kualitas perkuliahan
penyiapan calon guru di LPTK PTKIN,” kata dia dalam penjelasannya di
acara diskusi yang telah di sebutkan.
Ajar Budi Kuncoro, University and Stakeholder Coordination Senior
Manager USAID PRIORITAS menambahkan, sejak tahun 2013 sampai-sampai era ini
kemitraan USAID PRIORITAS serta 17 LPTK sudah berjalan di delapan
provinsi, yakni: Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sulawesi Selatan, serta Papua Barat.
Salah satunya di dalamnya, 7 LPTK PTKIN, yaitu: UIN Ar-Raniry Aceh, IAIN
Sumatra Utara, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, UIN Sunan Gunung
Djati Bandung, IAIN Walisongo Semarang, UIAN Sunan Ampel Surabaya, serta
UIN Alaudin Makassar.
Pendapat dari Ajar Budi, ada 289 MI serta MTs mitra yng memperoleh pelatihan
serta pendampingan USAID PRIORITAS, dan lebih dari 4.000 madrasah
melakukan diseminasi pelatihan yang dengannya dana APBD ataupun serta BOS.
“Kami sudah mengembangkan beberapa program bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung peningkatan
mutu LPTK, di antaranya melalui integrasi LPTK yang dengannya sekolah/madrasah,
melatih dosen LPTK dalam menaikan kualitas perkuliahan pada lima
mapel pokok (IPA, bahasa Inggris, IPS, matematika, serta bahasa
Indonesia/Literasi) serta manajemen berbasis sekolah menjadikan yng
disampaikan dalam perkuliahan relevan yang dengannya kebutuhan pembelajaran serta
manajemen di sekolah,” ujarnya.
“Selain itu, menaikan kualitas program pendidikan profesi guru (PPG)
serta praktik pengalaman lapangan (PPL); dan membuat program penelitian
tindakan kelas antara guru serta dosen bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan mutu
pembelajaran di kelas,” tambahnya.
Pendapat dari Dekan Fakultas Tarbiyah serta Keguruan (FTK) IAIN Pontianak,
Lailial Muhlifah, yng menjadi salah seorang peserta, pengembangan
madrasah lab ataupun madrasah mitra LPTK Amat dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung
penyiapan calon guru yng mempunyai kualitas oleh LPTK PTKIN.
“Kita mampu memberikan pengalaman yng baik bagi mahasiswa calon guru,
era praktik mengajar di madrasah lab ataupun madrasah mitra. Kita butuh
menyiapkan hal ini secara baik,” tukasnya.
Sementara Dekan FTK UIN Walisongo, menyebut pentingnya pelatihan praktik
pengalaman lapangan (PPL) yng melibatkan dosen pendamping lapangan,
guru pamong, serta kepala madrasah menjadikan pelaksanaan program PPL bagi atau bisa juga dikatakan untuk
mahasiswa bisa optimal yang dengannya pendampingan terbimbing dari dosen serta
guru pamong.
“Kita bisa mengembangkan seperti pengalaman USAID PRIORITAS,” tukasnya. antaranews.com
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://info-gtk.blogspot.com/2016/06/kemenag-usaid-sinergi-persiapkan-calon.html